Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya memperbaiki perilaku anggota, meningkatkan etos kerja, serta memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai etika profesi Polri.
“Kegiatan ini bukan semata-mata sebagai bentuk pembinaan, tetapi sebagai refleksi bagi kita semua untuk kembali memahami jati diri sebagai anggota Polri. Kami ingin seluruh personel mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, berintegritas, dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Sukma.
Baca juga: Satlantas Polres Sintang Tertibkan Pelajar Gunakan Knalpot Brong
Sementara AKBP Tarsisius menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan untuk mencegah terjadinya pelanggaran oleh personel yang dapat mencoreng nama institusi.
“Kegiatan ini menjadi wadah bagi personel untuk memahami kembali konsekuensi dari setiap pelanggaran yang dilakukan, serta untuk menumbuhkan kesadaran dalam menjaga citra dan marwah institusi,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa pembinaan ini strategis dalam membentuk personel Polri yang presisi sebagaimana yang diharapkan masyarakat dan berharap pembinaan ini dapat menjadi momentum perubahan perilaku sehingga baik anggota yang pernah atau belum melakukan pelanggaran dapat kembali menjalankan tugas dengan semangat, komitmen, dan tanggung jawab yang lebih tinggi. (*)