Sintang – Aksi pendemo 9 Maret 2020 di Pengadilan Negeri Sintang menyisakan kekhawatiran bagi sejumlah masyarakat peladang. Bukan saja pecahnya kearifan lokal tetapi juga jatuhnya adat istiadat dari nenek moyang mereka.
Aksi demo massa ini juga berjalan aman dan damai karena massa yang di kenal dengan khas pasukan merah terlihat menggandeng sejumlah senjata tajam khas suku Dayak. Hal ini, lantas membuat para Stakeholder memberikan seruannya yang berbau Sintang aman dan damai.
Berikut ini adalah deretan stakeholder yang mengungkapkan aspirasinya kepada para pihak berwenang melakukan pengaman demo 9 Maret.
Jeffray Eduard, SE. M.Si
Beliau yang sampai saat ini masih menjabat sebagai ketua Dewan Adat Dayak (DAD) dalam video berdurasi 47 detik itu mengapresiasikan dukungan kinerja para aparat TNI-Polri dalam melakukan pengamanan sidang karhutla di Pengadilan Negeri Sintang.
Dia pun mengapresiasi kinerja jajaran Polri dan TNI yang telah sekuat tenaga menjaga masyarakat Kalimantan Barat dari kekacauan yang terjadi. Menurutnya persatuan adalah harga mati dan Sintang aman dan tentram.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI-Polri atas pelaksanaan pengamanan sidang karhutla di Pengadilan Negeri Sintang,” ucap dia.
Sugeng (Lurah Tanjung Puri)
Tak hanya stakerholder tinggi lainnya yang memberikan apresia kinerja jajaran TNI-Polri dalam mengamankan aksi demo 9 Maret 2020 kemarin. Tepatnya di Pengadilan Negeri Sintang yang berada diwilayah Kelurahan Tanjung Puri selaku lurah, ia juga memberikan apreasia kepada jajaran TNI-Polri dalam video yang berdurasi 41 detik tersebut.
“Saya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada TNI-Polri atas pengamanan sidang Karhutla di PN Sintang yang berjalan aman, damai, lancar serta humanis,” kata dia.
(YB)