“Pelaku pura-pura kencing. Terus nebas leher korban. Cucunya terkena tebasan juga dibagian leher saat korban (sugiyono) sempat melawan,” ungkap Hoerrudin.
Setelah menghabisi nyawa Sugiyono dan cucunya, RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati dan membohongi korban bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.
Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB, lokasi pembunuhan suami dan cucunya. Lalu menghabisi nyawa Turyati dengan parangnya.
Setelah melakukan pembunuhan, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban. Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak. Sesampainya di rumah korban RN memarkirkan sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.
Baca juga: Laka Lantas Sebabkan Angka Kematian Paling Tinggi, AKP Refandri Ingatkan Warga
“Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Kemudian pulang dengan berjalan kaki,” ungkap Hoerrudin.
Semasa Hidup, Sugiyono Dipanggil RN dengan Sebutan Bos
Hanya karena sakit hati dibilang miskin, RN tega membunuh tetangganya sendiri. Padahal, nyawa orang yang dihabisinya itu telah banyak membantunya dalam hal pekerjaan.
Bahkan, sebelum nyawa Sugiyono, Turyati dan Afsya tewas secara tragis di tangan RN, korban berbuat baik dengan pelaku, mengantarnya ke mantri hingga meminjami uang untuk biaya pengobatan.