Sintang – Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak menyatakan karhutla harus dicegah dengan cara memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada masyarakat agar tidak membakar hutan atau lahan, terlebih untuk pelaku perkebunan.
Berkaca dari tahun sebelumnya, Kapolres Sintang berharap pada tahun 2021 ini tidak terulang kembali kejadian-kejadian yang berefek langsung kepada baik itu para peladang maupun masyarakat luas.
“Kejadian di tahun-tahun sebelumnya terkait Karhutla ini, kita tidak menyalahkan siapapun yang terpenting sekarang mari bersama kita perbaiki. Kita cari solusi terbaik dimana cara tersebut tidak merugikan para peladang dan juga tidak menyebabkan kembali bencana kabut asap,” ujar Kapolres Sintang.
Menurut Kapolres, saat ini sudah memasuki cuaca kemarau. Di sejumlah wilayah, seperti Pontianak, sudah mulai terjadi kebakaran lahan.
“Artinya kita mulai memasuki musim kemarau dan berdampak kepada terjadinya kebakaran hutan dan lahan diakibatkan sebuah kebiasaan masyarakat kita untuk memulai membuka lahan baru pada musim kemarau. Ini menjadi sebuah tantangan buat kita bersama untuk bisa merubah paradigma selama ini bahwa membuka lahan tidah harus membakarnya,” kata Ventie.
Kapolres berharap, seluruh pemangku kepentingan dapat besinergitas untuk menindaklanjuti apabila terjadi kebakaran hutan atau lahan, berikan pemahaman kepada masyarakat jika ada masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar.
“Perlu kita ingat, Indonesia telah secara luas diakui negara lain merupakan salah satu paru-paru dunia yang dimana Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki hutan tropis terbesar maka dari itu ayo bersama jaga hutan kita,” tukasnya.
Lihat artikel asli
Pontianak Tribun