Sintang – Empat Orang penumpang Sriwijaya Air dengan nomor SJ182 penerbangan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di sekitar Kepulauan Seribu merupakan warga asal kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Sumber Polres Sintang mendata ada Empat warga Sintang yang turut dalam pesawat tersebut namun ini masih data sementara yakni Ays Habil Yamin Bin Masrijal dan Faisal Bin Masrijal.Kedua korban diatas abang adik merupakan Putra dari pemilik pakaian toko cahaya busana H.Masrijal Jl.Brigjen Katamso Sui Durian Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.
Kemudian korban selanjutnya Mulyadi dan M.Yeti Sri Ningsih merupakan suami istri yang baru saja menikah pada November 2020, Alamat jl.Lingkar Sungai Durian RT 16. RT 03 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu kecamatan Sintang.
Mulyadi diketahui Mantan PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal kabupaten Sintang.
Kapolres Sintang AKBP. Ventie Bernard Musak melalui Kasubag Humas Polres Sintang Iptu Hariyanto menyatakan hingga saat ini dari hasil pengecekan anggota Polres Sintang dan informasi dari masyarakat Sintang bahwa korban dari warga Kabupaten Sintang yang turut serta dalam penerbangan tersebut terdata ada 4 orang.
”Kami masih melakukan pengecekan dan mendatangi rumah kediaman para korban, sebagai wujud simpati dan bela sungkawa atas peristiwa Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air,
ini data kami namun resmi berapa korban warga Sintang kita tunggu dari otoritas yang berwenang mengeluarkan informasi,” ujarnya.
Diyakininya dari pihak otoritas bandara atau maskapai akan keluarkan data siapa-siapa saja yang jadi korban dan dari mana saja, kalau kita lihat manifes penerbangan hanya menyebutkan nama dan jenis kelaminnya (Mr atau Mrs) bukan asal daerahnya
Jadi belum bisa pastikan korban tersebut warga Sintang atau bukan.
“Atas kejadian ini kita turut berduka dan berbela sungkawa, semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan, dan kita minta agar masyarakat tidak berkomentar dengan opini masing-masing atau menyebar luaskan foto kejadian Terkait peristiwa tersebut, kita harus pahami kondisi keluarga korban, mari kita doa kan agar korban mendapat tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” imbaunya. (sus)
Lihat artikel asli Majalah Mata Borneo