EL mengaku, nekat mencuri lantaran terjerat hutang dengan rentenir sebanyak Rp 100 juta rupiah. Semula, uang hasil hutang itu dipergunakan untuk modal usaha jualan kaligrafi dan hiasan dinding.
Pelbagai upaya sudah dilakukan EL dan keluarga untuk mengangsur pembayaran hutang ke rentenir, bahkan sampai menjual aset rumahnya.
“Lumayan lah (hutangnya) sampai rumah sudah saya jual Untuk membayar hutang. 100 juta rupiah. Awalnya minjam duit sama rentenir untuk modal jualan kaligrafi untuk hiasan dinding,” aku EL.
EL yang punya ide meminjam uang ke seorang rentenir. Kian hari, bunga pinjaman hutang makin besar. El takut tak bisa bayar.
“Pertama yang punya ide saya. Terus saya tanya ke ayahnya gimana (cara melunasi hutang), kalau makin hari gak dibayari makin berbunga, bunganya bisa jadi banyaj lagi saya bilang gitu. Terus saya bilang ke suami, ‘ kalau ambil jalan pintas ini gimana’. Suami jawab, ‘Ya terserah kamu kalau bisa, ya lakukan, kalau ndak ya ndak usah dikakukan. Gitu aja,” ujar EL.
El, lebih memilih melibatkan anaknya dan tak ingin melibatkan orang lain dalam melakukan aksi pencurian. “Karena saya ndak mau bawa orang lain,” jawabnya.
Terungkapnya aksi pencurian yang dilakukan oleh EL dan AD yang tak lain ibu dan anak bermula dari kecurigaan Bobby yang mendengar ada suara mencurigakan dari luar rumah.