Tempunak – Perangkat Desa dan Personil TNI-Polri yang bertugas di Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak menginisiasi kegiatan kerja bakti dan pengecatan Surau Nurul Iman, Jalur 9 Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Sabtu, 18/09/2021.
Kerja bakti dan pembersihan Surau Nurul Iman dilakukan bersama dengan masyarakat dan warga lintas agama, termasuk warga Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kecamatan Tempunak.
Kegiatan Kerja Bakti dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar warga di Desa Balai, Harapan Kecamatan Tempunak.
Baca juga: AKBP Ventie Lepas Mobil Masker untuk Masyarakat Kabupaten Sintang
Ali Musdakin (51), Kades terpilih Desa Balai Harapan menegaskan saat ini situasi di desa pasca peristiwa 3 September dalam keadaan aman serta kondusif. Masyarakat juga menjalankan aktivitas seperti biasa.
“Tidak ada kecenderungan atau ketakutan dalam masyarakat kita. Kami atas nama pemerintahan desa mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI Polri yg selama ini sudah melindungi kami warga Desa Balai Harapan,” kata Ali.
Pasca kejadian beberapa waktu lalu, seluruh komponen suku bangsa dan agama didesa Balai Harapan melaksanakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan mushola Nurul Iman.
“Tujuannya adalah agar mushola tersebut dapat kita gunakan Bersama baik itu golongan ahmadiyah, NU, dan golongan umat muslim lain yang ada di Desa Balai Harapan. Kami akan bekerja gotong royong bersama. Di sini dari katholik, Kristen dan lainnya. Tujuan kita adalah bagaimana kita berkehidupan bermasyarakat bersatu padu guna menciptakan desa balai harapan yang lebih baik.
Nasir Ahmad (43), Mubalig Jamaah Ahmadiyah Desa Balai Harapan ikut serta bersama seluruh komponen masyarakat dari berbagai macam latar belakang suku agama bahu membahu kerja bakti merapikan Surau Nurul Iman.
“Ini adalah bentuk bagaimana kita di desa balai harapan ini adalah rukun dan damai.
Marilah kita sama-sama pelihara kerukunan dan kedamaian di desa ini dengan semaksimal mungkin sehingga hal-hal yang buruk dimasa yang akan datang dapat kita hindari. Kami juga meminta kepada masyarakat terutama dari luar desa balai harapan jangan sampai mempengaruhi kerukunan dan kedamaian yang sudah tercipta di desa balai harapan ini dengan sangat luar biasa,” kata Nasir Ahmad.
Kumpit (45), Tokoh agama Katolik Desa Balai Harapan menyatakan seluruh umat beragama di desanya sangat mendukung kegiatan program pemerintah. Harapan nya adanya kedamaian, ketenangan dan kerjasama yang baik dari semua desa balai harapan. “Kondisi saat ini, masyarakat balai harapan dengan kondisi tenang, damai, nyaman dan aman. Kondisi tersebut juga sudah dilakukan sejak dulu,” jelasnya.
Nobertus (50), Tokoh Agama Kristen Protestan, perwakilan jemaat GKII Kana’an Desa Balai Harapan Tempunak ikut serta bersama-sama membersihkan salah satu surau Nurul iman yang nantinya akan dipergunakan baik itu jamaah ahmadiyah maupun muslim umumnya untuk menjalankan ibadah.
“Kami merasa bersyukur dengan adanya kerja sama ini menunjukan tingkat solidaritas kami dengan masyarakat muslim, khatolik dan kristen bersama gotong royong demi kebersamaan di desa kami. Dengan adanya kebersamaan ini tentunya akan membangun pandangan dan harapan kedepan supaya tidak ada lagi gesekan yang sifatnya negatif yang akan memecah itu akan kami perkuat dengan adanya kerjasama ini. Semoga hal ini cepat selesai dan kami akan tetap mempertahankan kerja sama kami yang telah kami bagun selama ini,” kata Nobertus. (Har)