“Anak yang meninggal masih keponakan. Bapak sama mamaknya dirujuk ke rumah sakit. Anaknya ditemukan meninggal sekitar jam 8 pagi tadi di tepi sungai, terseret arus,” kata warga Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak ini.
Menurut Paulinus tanah longsor terjadi sekitar 04.00 wib. Longsoran tanah menerjang pondok yang berada di kaki bukit muran.
“Rumah korban di Desa Lebung Lantang, Kecamatan Sepauk. Kebetulan kerja di Kemantan,” ungkapnya.
Baca juga: Kapolri: Profesi Satpam Mulia, Sangat Penting Membantu Tugas Kepolisian
Kepala Desa Kemantan, Apunsius membenarkan telah terjadi banjir bandang di wilayahnya. Hanya saja, dia belum tahu persis soal tanah longsor di bukit muran yang menyebabkan satu anak meninggal dunia.
“Untuk sementara belum ada info yang jelas, Pak (bukit muran longsor),” kata Apunsius dikofirmasi Tribun Pontianak.
Apunsius membenarkan soal banjir bandang di Desa Kemantan. Akibatnya, satu unit jembatan terseret arus sungai.
“Banjir bandang dan tanah longsor di Kemantan sekitar jam 04.00 wib. Info sementara jembatan di pusat desa hanyut, pak,” ujar Apun.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Benyamin juga mengonfirmasi bencana alam terjadi di Desa Kemantan.
“Iya, kades laporan sementara 1 jembatan hanyut. (Soal korban jiwa) lagi dicek. Kejadian jam 04.00 wib,” jelasnya. (*)