“Selama ini ya, kita sering tugas bersama, baik itu kalau ada giat di kecamatan atau ke kampung-kampung. Saya merasa senang saat bertugas bersama pak babinsa. Sebagai rekan seperjuangan dalam membina masyarakat, kami sering mengalami kendala seperti jalan rusak, ya kita atasi bersama,” ujar Brigadir Ricky sambil tersenyum.
Menurutnya, kehadiran satu sama lain saling menguatkan saat bertemu masyarakat. Pada saat mengalami perbedaan sebagai efek dari perbedaan budaya institusi, Brigadir Ricky menyebutkan dirinya belajar untuk berfokus pada penyamaan persepsi agar dapat tetap berjalan beriringan.
“Sebagai pembina masyarakat saya rasa pekerjaan kami saling mengisilah satu sama lain, tidak ada tumpang tindih masalah pekerjaan. Saat muncul perbedaan karna budaya institusi kita yang memang berbeda, ya tinggal kita jembatani dengan mencari persamaan persepsi sebagai sama-sama petugas yang mengayomi masyarakat khususnya di desa binaan,” ungkap Brigadir Ricky lagi.