Tempunak – Kapolsek Tempunak Iptu Rudi Simanjuntak hadiri kegiatan Rapat Kerja Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Tahun 2025 bertempat di Gedung serba Guna Kecamatan Tempunak. Senin (24/11).
Raker Tim Penggerak PKK Kecamatan Tempunak Tahun 2025 tersebut dengan mengusung tema “Kita Tingkatkan Sinergitas Untuk Mewujudkan Keluarga Yang Tangguh, Maju dan Sejahtera.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP PKK Kecamatan Tempunak, Fiktoria mariono, Kepala Puskesmas Tempunak Titin, Camat Tempunak Mariono sebagai pembina TP-PKK, Kapolsek Tempunak Iptu Rudi Simanjuntak, Danramil Tempunak yang diwakili Setu Fadil, Kepala Desa se-Kecamatan Tempunak dan TP PKK se-Kecamatan Tempunak.
Ketua TP PKK Kecamatan Tempunak Fiktoria Mariono saat membacakan laporan Ketua Panitia menyampaikan bahwa tujuan raker ini untuk sinergitas mewujudkan Keluarga Yang Tangguh, Maju dan Sejahtera.
“Dasar pokok yaitu meningkatkan pemahaman penyusunan program ditingkat desa dan meningkatkan partisipasi kader PKK untuk menurunkan stunting,” ucap Ketua TP PKK Kecamatan Tempunak.
Lebih Lanjut Ketua TP PKK Kecamatan Tempunak Ny, Fiktoria Mariono dalam sambutannya berharap agar gerakan PKK sebagai gerakan Masyarakat untuk memperdayakan keluarga yang artinya keluarga yang harus fokus, keluarga merupakan unit terkecil masyarakat.
“Hal ini, sehingga keluarga Indonesia dapat memperdayakan potensi dan kebutuhan maka berarti gerakan PKK bisa berpotensi memperdayakan masyarakat secara keseluruhan,” harapnya.
Ny. Fiktoria mengatakan, momentum pelaksanaan Raker tahun 2025 menjadi pola pikiran untuk memompa semangat pembangunan, mengembangkan daya kreasi dan kreativitas dalam perdayaan keluarga.
“Tim penggerak PKK dapat dilakukan berjenjang, karena hakekatnya program-program PKK dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Tempunak Bapak Mariono dalam sambutannya sekaligus membuka Raker tersebut menyampaikan bahwa gerakan PKK ditingkat Desa dan Kecamatan dilaksanakan secara mendetail di tingkat bawah sehingga persoalan kemiskinan dan stunting tidak akan terjadi.
“Difinisi stunting bukan hanya fokus tentang tinggi badan tetapi perkembangan otak, namun Perkawinan dini yang menyumbangkan stunting tertinggi,” jelasnya.






